Langsung ke konten utama

Materi menggambar ragam hias PJJ Kelas 7 PERT. 5

 

A.    Pengertian Ragam Hias

            Ragam hias atau biasa disebut dengan 'ornamen', merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah dengan menampilkan sebuah riasan atau motif sebagai identitas suatu karya seni itu sendiri. 

 

B.    Motif Ragam Hias

            Karya ragam hias mengambil dari bentuk-bentuk flora, fauna, figural, dan bentuk geometris. Tergantung keinginan si pembuat dan kebutuhannya. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi. Berikut ini beberapa contoh pengaplikasian ragam hias yang ada.



A.    Ragam Hias Flora (Vegetal)

 


 

Bentuk ragam hias ini menampilkan pada ragam tumbuh-tumbuhan. Ragam hias tipe Flora mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir, hampir di seluruh karya seni rupa di Indonesia.



B.    Ragam Hias Fauna

 


 

Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.



C.    Ragam Hias Figural

 


 

Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.



D.    Ragam Hias Geometris

 


 

Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

 

 

C.    Pola Ragam Hias


 

Bentuk ragam hias umumnya memiliki susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zig zag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Semua pola ragam hias baik itu ragam hias flora, fauna, figuratif maupun geometris akan selalu memperhatikan segi keindahannya.



D.    Teknik Menggambar Ragam Hias

 


 

Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna, manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat berupa pengulangan maupun sulur-suluran. Pada saat kita ingin menggambar ragam hias berikut aturan yang harus diperhatikan. 

1. Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar. 

2. Persiapkan alat dan media gambar. 

3. Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat. 

4. Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya. 

5. Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain. 

6. Warnai gambar

 

Setelah menyimak materi, silahkan kalian rangkum materinya dibuku tulis masing-masing. Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Menggambar Flora, Fauna, Alam Benda Kelas 7 pert.2

A.  Alat dan Media Gambar     Sebagai sarana belajar menggambar, alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya. Kamu bisa menggunakan pensil dengan bahan grafit, pensil warna, bolpoin, dan krayon. Setiap alat dan media tersebut memiliki karakter yang berbeda. Beberapa macam alat dan media gambar  sebagai berikut: 1.   Pensil    Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pensil dengan tanda “H” dan “B”. Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis. Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat. Pensil H dan pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya. Pensil H dan  pensil B diberi  tanda angka untuk membedakan jenisnya. Untuk pensil B, makin besar angkanya makin lunak sifatnya dan makin pekat hasil goresannya. Untuk pensil  H, makin  besar angkanya, makin keras sifatnya  dan  makin tipis hasil goresannya. 2.   Pensil Warna    Pensil warna memiliki variasi warna yang cukup ba

Materi Seni Budaya Kelas 9 Pertemuan ke 4

Pada pertemuan minggu lalu, kalian sudah membuat sketsa atau rancangan melukis dengan tema bebas. Untuk pertemuan ke 4 kali ini, silahkan kalian buat lukisan berwarna di buku gambar. Boleh a3 atau a4. Apabila sudah mengerjakan silahkan dikumpulkan tugas nya dengan cara sebagai berikut :  1. Buka Instagram kalian, jika tidak punya silahkan download dulu aplikasinya. Apabila tidak bisa juga kalian dapat meminjam instagram teman untuk mengumpulkan tugasnya.  2. Gabungkan hasil gambar kalian yaitu sketsa pada pertemuan 3 dan lukisan pada pertemuan ke 4. Digabung menjadi satu. Contoh dibawah ini:  3. Setelah digabung, upload hasil gambarnya melalui instagram dengan hastag #nama #kelas kalian #sekolah Contoh  #abimanyu#kelas91#smpn1setu  4. Dimohon semua siswa mengumpulkan tugasnya. Apabila tidak mengumpulkan diinstagram maka tidak ada nilai praktik seni budaya.  Terimakasih Selamat Mengerjakan. 

SENI PATUNG PERT. 6

 Bab 2 :   Seni Patung A. Pengertian dan Fungsi Patung Patung diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume artinya bisa dilihat dari berbagai arah. Secara umum berdasarkan fungsinya seni patung dibedakan 6 macam : 1. Patung religi. Tujuannya pembuatannya adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius.    Patung Religi Bunda Maria 2. Patung monumen. Patung ini dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa atau kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok.    Patung Soekarno Hatta (Tangerang) 3. Patung arsitektur. Merupakan patung yang bernilai estetika dan berfungsi dalam konstruksi bangunan.    Patung Arsitektur 4. Patung dekorasi. Patung ini digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman baik taman rumah maupun taman bermain.   5. Patung seni.